KembangDesa.id – Desa Tampungrejo, Kecamatan Puri diproyeksikan sebagai sentra keripik di Kabupaten Mojokerto. Itu memanfaatkan potensi pertanian berupa polo pendem (palawija).
Kepala Desa Tampungrejo, Nur Hayati mengatakan, potensi tersebut dilirik oleh Pemdes (Pemerintah Desa) sebagai produk unggulan yang bisa menjadi produk unggulan desa.
Melimpahnya hasil panen polo pendem setiap tahun, dinilai mampu mendorong perekonomian masyarakat lebih meningkat. Apalagi, jika hasil panen tersebut diolah menjadi produk kuliner.
“Alhamdulillah, tiga dari lima dusun di Desa Tampungrejo banyak masyarakat yang mengolah polo pendem menjadi keripik,” katanya.
Dijelaskannya, sebagai langkah awal mewujudkan sentra keripik, pemdes memfasilitasi warga mendapatkan pelatihan mengolah hasil pertanian tersebut.
Harapannya, semua warga bisa memproduksi olahan polo pendem dan pemasaran dari produk itu akan dibantu BUMDes (Badan Usaha Milik Desa).
“Jadi pemasaran tidak hanya di masyarakat saja, pemdes juga membantu pemasaran lewat BUMDes,” tutur dia.
Aneka keripik polo pendem khas Desa Tampungrejo juga sering dipasarkan pada event tertentu. Desa Tampungrejo juga mulai merintis produksi jamu tradisional.
Pemdes terus menjalin sinergitas dengan dinas-dinas terkait dalam hal peningkatan potensi lokal.
“Kita ada kelompok wanita tani (KWT) sebagai bentuk pemberdayaan perempuan. Difasilitasi mengikuti kegiatan yang diadakan dinas terkait,” tambahnya.
Nur Hayati melanjutkan, keberadaan BUMDes juga penyokong kesejahteraan masyarakat.
Saat ini, BUMDes Tampungrejo bergerak dalam bidang penjualan alat tulis kantor (ATK).
“Keberadaan BUMDes juga terus dihidupkan melalui usaha ATK, yang mana juga menjawab kebutuhan masyarakat,” pungkasnya. (oce/fen)