KEMBANGDESA, ID – Desa Claket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, dikaruniai potensi wisata yang melimpah.
Tak hanya destinasi alam, daya tarik kampung di dataran tinggi itu juga meliputi peternakan dan perkebunan.
Berbagai sektor penunjang pendapatan desa tersebut kini terus dikembangkan dengan menambah kompleks wisata edukasi di area gedung diklat.
Setelah memiliki gedung serbaguna tempat diklat hingga penginapan, pemerintah desa (pemdes) setempat merancam pembangunan kompleks wisata edukasi di sekitarnya.
Mulai tahun depan, kawasan yang tak jauh Kantor Desa Claket itu akan dilengkapi dengan area peternakan sapi perah hingga perkebunan tomat.
’’Di area sekitar gedung diklat yang juga tanah kas desa (TKD) ini akan kami kembangkan menjadi wisata edukasi,’’ ungkap Kepala Desa Claket Umbar Mulyadi, kemarin.
Gedung serbaguna atau yang lebih dikenal dengan Gedung Diklat Claket beroperasi mulai tahun ini.
Bangunan dua lantai dengan kapasitas mencapai seribu orang itu menjadi jujukan wisatawan untuk menggelar berbagai kegiatan.
Dari diklat, rapat umum, sampai kebutuhan menginap.
Keberadaan gedung serbaguna seluas 5.000 meter persegi yang dikelola BUMDes Claket itu melengkapi destinasi alam yang berkembang pesat di kawasan pegunungan tersebut.
Sekaligus sebagai upaya pemberdayaan warga setempat dan esplorasi wisata supaya berkontribusi maksimal terhadap pembangunan desa.
Upaya pengembangan gedung serbaguna terus dilakukan.
Umbar mengatakan, mulai 2024 nanti pihaknya akan melengkapi kawasan ini dengan kompleks wisata edukasi.
Mengingat Desa Claket merupakan sentra peternakan sapi perah dan pertanian berkelanjutan.
Terkait sapi perah misalnya, para peternak tak hanya menjual susu segar.
Melainkan diolah menjadi berbagai produk seperti susu keju maupun susu dalam kemasan.
Di kompleks wisata edukasi ternak sapi itu pula, nantinya akan ditunjukkan bagaimana proses menghasilkan susu dari awal sampai akhir.
Demikian halnya dengan peternakan.
Kawasan itu nantinya juga akan dilengkapi dengan wisata edukasi perkebunan.
Desa Claket selama ini dikenal sebagai pembibitan tomat.
’’Jadi mulai dari menanam, perawatan, sampai menghasilkan bibit yang bagus itu seperti apa nanti akan ada di satu tempat itu,’’ jelasnya.
Pembangunan wisata edukasi di kompleks gedung serbaguna ini diharapkan mulai dapat dilaksanakan mulai 2024 nanti.
Selain mengembangkan kawasan gedung diklat, Umbar melanjutkan, pihaknya juga akan berupaya memaksimalkan keberadaan Rest Area Desa Claket.
Area lapang seluas 3.500 meter persegi itu telah menjadi tempat berbagai event kolosal digelar.
Keberadaannya akan terus dikembangkan dengan menambah berbagai item penunjang. (adi/fen)