KEMBANGDESA, ID – Desa Mojowono dikenal dengan komoditi tembakaunya dan menjadi salah satu sentra penghasil tembakau terbaik di Kabupaten Mojokerto.
Tak salah apabila desa ini mendeklarasikan diri sebagai ’’Kampung Mbako’’ atau Kampung Tembakau.
Kepala Desa Mojowono Maretsa Ayu Widyah mengatakan, desa dengan empat dusun ini memiliki jumlah petani tembakau mencapai 103 orang.
Namun, untuk sentra penghasil tembakau terbanyak mayoritas dari Dusun Segawe.
’’Kalau untuk lahan tembakau, tersedia seluas 17 hektare di Desa Mojowono. Jadi, memang rata-rata penghasilan masyarakat bersumber dari panen tembakau,’’ katanya.
Diakui Mareta, tanah di Desa Mojowono dinilai cukup baik untuk dikembangkan sebagai daerah penghasil tembakau.
Tingkat kegagalan petani dalam menanam tembakau di Mojowono pun kecil.
Itu dibuktikan dengan kualitas hasil panen tembakau yang kian baik tiap tahunnya.
’’Alhamdulillah, hasil panen tiap tahun selalu bagus dan ada penambahan jumlah untuk tembakau basah,’’ sebutnya.
Kendati demikian, Maretsa menuturkan, masih membutuhkan pembinaan lebih lanjut bagi petani tembakau di desa dengan 19 RW ini.
Diharapkan dengan menambah pembinaan ini, kian banyak masyarakat yang ikut menjadi petani tembakau.
’’Selain itu, pembinaan kepada petani juga bisa menjadi upaya agar kualitas dan nilai jual tembakau khas Desa Mojowono bisa kian terangkat,’’ papar dia.
Tak hanya lewat pembinaan, pihaknya juga berencana mencanangkan brand tembakau asli Desa Mojowono.
Sehingga, lewat pembinaan tersebut, diharapkan masyarakat desa bisa ikut terlibat untuk mengangkat hasil komoditi tembakau sebagai ikon Desa Mojowono.
’’Rencana memang ada branding tembakau sebagai ikon desa, masih kami rancang untuk tahun-tahun berikutnya. Tinggal lihat sejauh mana perkembangannya,’’ pungkasnya. (oce/fen)