PotensiKembang DesaPemerintahan

Desa Cepokolimo, Kecamatan Pacet Dorong Produksi Susu Segar, Fasilitasi Peternak Sapi Perah

×

Desa Cepokolimo, Kecamatan Pacet Dorong Produksi Susu Segar, Fasilitasi Peternak Sapi Perah

Sebarkan artikel ini
adi kembang desa
UNGGULAN: Aktivitas peternak sapi perah di Desa Cepokolimo, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

KembangDesa.id – DESA Cepokolimo, Kecamatan Pacet, dikenal sebagai salah satu sentra peternakan sapi perah di Kabupaten Mojokerto.

Pemerintah desa setempat turut berupaya memaksimalkan produksi peternak.

Di antaranya, dengan memfasilitasi bantuan sapi dari pemkab hingga penyediaan tempat penampungan susu.

Kepala Desa Cepokolimo Mahfud Sulaiman mengatakan, sedikitnya 200 peternak sapi perah di desanya.

Jumlah itu membuat kampung di dataran tinggi Mojokerto ini termasuk penghasil susu segar paling besar di Kecamatan Pacet bersama Desa Cembor, Desa Pacet, dan Claket.

Setiap hari, para peternak di Cepokolimo menghasilkan puluhan liter susu segar berkualitas tinggi.

Mengingat besarnya potensi itu, pihaknya berupaya meningkatkan produksi peternak.

’’Kami berperan sebagai fasilitator pengembangan dan membantu peternak,’’ kata Mahfud, kemarin.

Fasilitasi yang dimaksud seperti, pengajuan permohonan bantuan sapi perah dari dan ke dinas terkait.

Biasanya, sebut dia, bantuan itu diberikan setiap tahun untuk mendorong produksi peternak.

’’Dari tahun-tahun sebelumnya dapat bantuan, tetapi tahun ini sepertinya tidak ada. Karena itu kami berupaya supaya tahun depan bisa dapat bantuan lagi,’’ inginnya.

Selain menambah jumlah hewan ternak, pemdes juga berperan dalam rantai penjualan.

Menurut Mahfud, pihaknya selama ini menyediakan tempat penampungan susu hasil pemerahan.

Gedung di sebelah balai desa menjadi tempat terpusat untuk mengumpulkan susu sebelum diangkut pembeli.

’’Intinya kami terus berupaya mendorong agar peternakan sapi perah ini terus berkembang,’’ tandas dia.

Selama ini, susu segar produksi peternak mandiri di Desa Cepokolimo dibeli koperasi unit desa (KUD) yang bekerja sama dengan perusahaan susu olahan.

Salah satu peternak, Ta’ib, mengaku mampu meraup perhasilan sekitar Rp 7-8 juta per bulan dengan jumlah sapi perah 7 ekor.

Selain itu, dia juga mendapat keuntungan dari hasil menjual anakan sapi perah seharga Rp 5-6 juta. (adi/fen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *