KEMBANGDESA.ID – Warga Desa Gunungsari, Kecamatan Dawarblandong, makmur dengan program peternakan sapi secara komunal.
Skema pembagian 75 persen untuk peternak dan 25 persen untuk kelompok telah mendongkrak perekonomian warga.
Program peternakan yang dikelola Kelompok Ternak Lembu Makmur itu telah berlangsung sejak 2011 silam. Saat ini, jumlah sapi yang dikembangkan ada puluhan dengan peternak mencapai sekitar 70 warga.
Sebagian besar sapi jenis limosin dan simental itu dibesarkan di kandang bersama di Dusun Manyarsari.
Peternak anggota kelompok berhak mendapat 75 persen dari hasi penjualan sapi.
’’Yang 25 persen untuk operasional kelompok dan perlengkapan kandang seperti sabit, sangkul, sepatu boots, perawatan kesehatan, sampai biaya melahirkan,’’ ujar Kepala Desa Gunungsari Susanto, kemarin (31/8).
Dari anak sapi umum minimal 5 bulan yang terjual dengan harga Rp 10 juta misalnya, petani mendapat Rp 7,5 juta.
Skema pembagian ini berbeda dari umumnya. Peternak yang merawat ternak orang jamak mendapat bagian separo dari pemilik.
Susanto menyatakan, ketentuan demikian membuat peternak lebih makmur.
Terlebih, peternak yang tak memiliki kandang pribadi bisa merawat sapinya di kandang komunal yang disediakan oleh kelompok.
Selain mendapat keuntungan dari perawat sapi, anggota juga bisa mengajukan pinjaman ke kas kelompok. Model koperasi ini sekaligus menopang perekonomian warga.
’’Kalau sapinya sudah bunting, peternak bisa mengajukan bon dari Rp 1,5 juta,’’ imbuhnya.
Kesuksesan kelompok ternak ini membuat sejumlah kelompok dan pegawai peternakan dari berbagai daerah datang untuk studi banding. (adi/fen)