KEMBANG DESA,ID – Tak melulu mengandalkan keindahan alam.
Pemerintah Desa Gading, Kecamatan Jatirejo memiliki strategi unik dalam menggerakkan roda perekonomian masyarakatnya.
Salah satunya dengan mengembangkan potensi wisata petik pisang dari hasil budi daya pisang Cavendish.
Mulanya, budi daya pisang Cavendish itu dirintis sejak tahun lalu dengan memanfaatkan lahan TKD yang dulunya ditanami tebu.
Mereka beralih ke budi daya pisang Cavendish, lantaran dinilai bisa memiliki nilai ekonomis tinggi dan masa panen lebih cepat dibandingkan tebu.
”Awalnya beli bibit 3000 pisang Cavendish ditanam di lahan TKD sekarang sudah berkembang hampir 6000 ribu dan menuai hasil yang tidak hanya untuk desa tapi juga dirasakan hampir semua masyarakat,’’ ungkap Sekretaris Desa Gading, Agus Setiawan.
Pembelian bibit pisang ini sendiri bersumber dari anggaran Dana Desa (DD) sebesar Rp 120 juta.
Selain mudah dalam penanaman, pisang Cavendish juga memiliki harga jual cukup tinggi dibandingkan jenis pisang lainnya.
Agus menyebut, pisang Cavendish bisa dijual per kilogram mulai harga Rp 5 ribu dan estimasi satu tandan pisang sekitar Rp 50-80 ribu.
”Pisang Cavendish ini sangat potensial, pembeliannya juga bagus, manfaatnya juga banyak. Sehingga kami tergiur membudidayakan dan masyarakat punya penghasilan dari menanam pisang Cavendish,’’ bebernya.
Berkat keberhasilan budi daya itu, kini pihaknya berencana memperluas area tanam pisang Cavendish di lahan TKD dengan total luas sekitar tiga hektare.
Yang mana, nantinya bakal dikembangkan menuju wisata petik pisang.
”Kita bakal menambah alokasi sekitar 2,5 hektare lagi untuk budi daya pisang Cavendish. Rencana mulai November nanti sudah dijalankan (perluasan), dengan penanaman 2500 bibit pisang Cavendish,’’ ungkap Agus.
Dia menuturkan, perkembangan budi daya pisang Cavendish sedianya akan dikembangkan dengan melibatkan lebih banyak lagi masyarakat, terutama ibu rumah tangga.
Di samping itu, hasil olahan Cavendish akan dimanfaatkan menjadi aneka makanan ringan.
Seperti keripik pisang, puding dan berbagai kue berbahan baku pisang yang rencananya menjadi buah tangan khas desa tersebut.
”Nanti masyarakat yang memproduksi hasil olahan pisang Cavendish dan akan diserap oleh Bumdes terutama keripik pisang,’’ terangnya.
Saat ini sedikitnya 300 warga yang terlibat dalam budi daya pisang Cavendish di desa ini.
Dan berkat hasil budi daya pisang dapat membantu perekonomian masyarakat setempat.
’’Terutama itu perekonomian masyarakat tercover dari tanam pisang ini, karena kita akan diperluas lagi lahan TKD untuk budidaya pisang Cavendish,” bebernya.
Di samping itu, pemdes juga telah mengajukan permohonan untuk perbaikan akses jalan usaha tani menuju perkebunan pisang Cavendish.
Perbaikan jalan usaha tani yang kondisinya sudah rusak ini, lanjut dia, diperlukan untuk mendukung potensi desa wisata petik pisang.
”Kita sudah mengajukan itu terutama perbaikan jalan usaha tani yang merupakan akses utama menuju lahan TKD tempat budi daya pisang Cavendish,” pungkasnya. (oce/ron)