KEMBANG DESA, ID – Pembangunan jalan yang getol dilakukan Pemkab Mojokerto mampu memberi dampak signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat desa.
Keberadaan jalan poros di Desa Cepokolimo, Kecamatan Pacet, misalnya, berhasil mendukung kegiatan pertanian, ekonomi, pendidikan, hingga mobilitas sehari-hari.
Olehnya, pemerintah desa di kawasan wisata dataran tinggi itu berharap agar infrastruktur penunjang jalan seperti tembok penahan segera dibangun untuk mengantisipasi potensi bencana.
Cepokolimo termasuk wilayah rawan longsor di Kabupaten Mojokerto.
Pada penghujan akhir Februari lalu, tebing setinggi 15 meter di jalur penghubung Pacet-Trawas tersebut mengalami longsor sepanjang 7 meter.
Selain menutup ruas jalan, tergerusnya tebing juga mengancam bangunan rumah warga setempat.
’’Sebagian tebing, terutama yang atasnya ada rumah sudah ditangani,’’ kata Kepala Desa Cepokolimo Mahfud Sulaiman, kemarin.
Selain melakukan penanganan darurat, DPUPR Kabupaten Mojokerto sebelumnya berencana akan membangun tembok penahan tanah (TPT) sepanjang kawasan tebing tersebut pada tahun depan.
Mahfud menyatakan, kebutuhan plengsengan jalan tak hanya di jalur wisata penghubung dua kecamatan itu, melainkan di jalan poros desa yang menghubungkan Desa Cepokolimo dan Desa Kembangbelor, Pacet.
Menurutnya, jalan selebar 3,5 meter itu rawan longsor karena berada di medan curam.
’’Kalau jalannya sudah mulus, hanya perlu tembok penahan jalan,’’ tuturnya.
Terdapat sekitar 6 titik yang rawan mengalami longsor. Selain sebagai akses pertanian, jalur tersebut banyak dilintasi warga berbagai desa dan menjadi jalur distribusi kebutuhan sehari-hari.
Mahfud menyebut, sekitar tiga bulan lalu, tim dari DPUPR telah melakukan pengukuran jalan untuk pembangunan TPT.
Pihaknya pun kini berharap agar tahapan pengerjaan dinding penahan itu segera direalisasikan.
’’Dengan adanya tembok penahan jalan ini selain mengurangi longsor, juga nyaman berkendara serta memperlancar kegiatan sehari-hari warga,’’ tandasnya. (adi/fen)