KEMBANG DESA, ID – Desa Gunungan, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, tumbuh sebagai sentra unggulan penghasil tembakau.
Sebagian besar penduduknya petani tembakau.
Musim panen tahun ini, mereka semringah karena harga jual sedang tinggi.
Kepala Desa Gunungan Sadi mengatakan, terdapat 122 petani tembakau di desanya.
Mereka tersebar di dua dusun yakni Gunungan dan Talunlo.
Tembakau menjadi tanaman mayoritas petani di desa di perbatasan utara Kabupaten Mojokerto tersebut.
Menurut Sadi, jumlah petani yang menanam tembakau pada tahun ini meningkat dibanding sebelumnya.
Paling banyak satu petani menanam sampai 18 ribu batang tembakau.
Saat ini, para petani tersebut telah memasuki masa akhir panen.
Sadi menyebut, mereka sedang dalam suasana semringah.
’’Bersyukur karena harganya bagus dan hasil panennya juga banyak,’’ ungkapnya, kemarin (28/9).
Sebagian besar petani tembakau Desa Gunungan menjual hasil panennya secara basah.
Satu kilogram daun tembakau dalam kondisi itu dihargai Rp 4,5 ribu.
Harga ini dua kali lebih tinggi dari musim panen sebelumnya yakni Rp 2 ribu sampai Rp 2,5 ribu per kilogram.
Sadi mengatakan, dalam sekali panen, berton-ton daun tembakau dihasilkan.
’’Ada yang 1 ton, 5 ton, ada yang 10 ton,’’ tandasnya.
Pertanian tembakau di Desa Gunungan menjadi salah satu sentra di wilayah Kecamatan Dawarblandong.
Bersama sejumlah desa lain, kampung yang Sadi pimpin ini terus tumbuh menjadi penghasil tembakau dengan kualitas unggulan.
’’Di samping unggulan, juga sentra kecamatan,’’ imbuh dia.
Sejak masa tanam hingga panen, para petani juga mendapat pendampingan dari pemdes maupun penyuluh disperta.
Dari upaya penanggulangan hama hingga memaksimalkan hasil panen.
Sadi yang juga sebagai petani tembakau juga aktif memberi penyuluhan kepada warganya sesama petani. (adi/fen)