Kembang DesaPotensiWisata

Desa di Jetis, Mojokerto Ini Punya Wisata Sungai, Bagaimana Wujudnya?

×

Desa di Jetis, Mojokerto Ini Punya Wisata Sungai, Bagaimana Wujudnya?

Sebarkan artikel ini
adi kelana 3
POTENSIAL: Kawasan DAM Rolak 3, Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, cocok menjadi area wisata susur sungai.

KEMBANGDESA, ID – Sungai Brantas yang melintasi Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, menyimpan potensi wisata yang besar.

Pemerintah desa (pemdes) setempat berusaha mewujudkan wisata berbasis air tersebut dengan mengurus perizinan ke BBWS Brantas.

Antara lain yang tengah diupayakan yakni demi revitalisasi Taman Brantas Indah (TBI) serta menghidupkan objek wisata susur sungai di kawasan DAM Rolak 3.

Kepala Desa Mlirip Purwanto mengungkapkan, pihaknya sudah lama mencanangkan Desa Mlirip sebagai wilayah objek wisata sungai.

Kawasan DAM Rolak 3 yang berada di persimpangan jalan provinsi misalnya, memiliki potensi besar menjadi tempat wisata river tubing atau susur sungai.

”Dengan momen dipakai untuk sarana arung jeram pada porprov kemarin menunjukkan kalau provinsi pun mendukung kawasan ini bisa dipakai,” ungkapnya.

Pada Porprov VIII Jatim/2023 September lalu, aliran sungai DAM Rolak 3 menjadi venue cabor arung jeram.

Purwanto menyebut, hal ini menunjukkan kepercayaan pihak provinsi bahwa aliran sungai di Desa Mlirip tersebut mampu menjadi tempat menyelenggarakan pertandingan olahraga multi event terbesar di Jatim.

Kepercayaan itu pula yang ingin diwujudkan agar kawasan tersebut dapat dikembangkan menjadi objek wisata.

Purwanto berharap agar BBWS Brantas juga melihat potensi itu.

Sebab, sejauh ini, izin pengelola aliran sungai tersebut masih menjadi kendala.

”Yang sulit itu izin penggunaan lokasi dari BBWS, dengan adanya porprov kemarin, artinya provinsi juga mendukung. Kalau bisa di sana dibuat wisata sehingga ada wisata unggulan dari desa,” tuturnya.

Selain wisata arung jeram, kawasan TBI juga tak kalah potensial menjadi lokasi wisata.

Area sempadan di sekitar Jembatan Gajah Mada ini pernah diproyeksikan sebagai taman wisata bahari pada 2014 silam dan sekarang justru mati suri.

Purwanto menyebut, pihaknya masih berupaya mengurus izin pengelolaan kawasan TBI ke BBWS Brantas.

”Kemarin ada acara di TBI, itu kasusnya juga sama. Ibu Bupati meminta mengelola, saya sudah buat konsep. Tapi, permasalahannya masih di izin pengelolaan dan sampai sekarang masih kita urus,” tandasnya. (adi/ron)  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *