KEMBANGDESA, ID – Pembangunan infrastruktur jalan raya menjadi fokus Pemerintah Desa Banjarsari, Kecamatan Jetis seiring dengan program prioritas Pemkab Mojokerto.
Tujuannya tak lain memberikan multiefek kepada perekonomian warga.
Termasuk, meningkatkan sektor pertanian pedesaan.
Kepala Desa Banjarsari, Subagio, menegaskan, sejak awal, program prioritas yang dilakukan tak lain yang berpihak kepada kebutuhan masyarakat.
Salah satu yang utama pembangunan infrastruktur jalan raya.
’’Puluhan tahun kita punya jalan poros tidak pernah tersentuh, Alhamdulillah, pada 2023 ini akhirnya dibeton dinas PUPR dengan realisasi sepanjang 1,3 kilometer dan lebar 5 meter,’’ ungkapnya.
Dibangunnya jalan penghubung ini tentu membuat pemerintah desa dan masyarakat bersyukur.
Pihaknya juga berterima kasih kepada Pemkab Mojokerto.
Apalagi jalan poros ini menjadi pilihan alternatif masyarakat saat berangkat dan pulang kerja.
Baik yang dari Kecamatan Gedeg dan Kemlagi yang hendak ke Kecamatan Jetis atau pun sebaliknya.
’’Karena jalan itu pendongkrak utama dalam pertumbuhan ekonomi. Untuk UMKM kita, juga sudah ada 220 yang dapat pendampingan disperindag,’’ tegasnya.
Jalan poros di desanya juga bagian dari mengurai jalur utama yang rawan macet saat jam-jam sibuk.
Tak urung, pihaknya berharap, tahun depan kembali dapat prioritas Pemkab Mojokerto untuk bisa menuntaskan pembangunan jalan yang tinggal 3,1 kilometer.
Hemat Subagio, jalanan mulus dan lebar dipastikan memberikan multi efek kepada masyarat.
Mulai sektor pendidikan, kesehatan, hingga pertanian.
Benar saja, di tengah warganya yang mayoritas petani, kondisi jalan yang bagus secara otomatis akan mampu memangkas biaya panen dan meningkatkan hasil pertanian.
’’Akses yang mudah menjadikan sektor pertaian juga bisa makin maju. Kalau dulu tebasan jagung murah karena jalan tidak bisa dilalui karena butuh biaya untuk mengeluarkan hasil panen, sekarang dengan jalan sudah bagus, pertumbuhan ekonomi di pertanian pun bisa meningkat,’’ paparnya.
Belakangan pemdes juga memberikan prioritas untuk membuat sumur bor di kawasan pertanian warga.
Sebab, dengan tercukupinya air dipastikan bisa meningkatkan produktivitas pertanian dalam menjaga swasembada pangan nasional.
’’Paling tidak 10 sumur bor di satu desa. Irigasi lancar, produktivitas pertanian meningkat,’’ tegasnya.
Tak hanya itu, pemdes juga mulai mengembangkan potensi desa dengan beternak.
Setidaknya saat ini sudah 43 ekor indukan kambing dipelihara.
Ke depan kambing ternak bakal dikelola BUMDes akan didistribusikan ke warga sebagai salah satu penopang perekonomian.
’’Sistemnya dengan bagi hasil dengan warga. Termasuk nanti juga kita kembangkan dengan pembuatan pupuk organik,’’ paparnya. (ori/fen)