KembangDesa.id – Desa Terusan selama ini dikenal sebagai penghasil minuman dari bunga telang.
Tapi siapa sangka, desa di Kecamatan Gedeg ini juga memiliki potensi lainnya. Terbaru, pemerintah desa (pemdes) setempat tengah membudidayakan melon jenis premium.
Budi daya melon ini baru dikembangkan pada 2022.
Berawal dari gelontoran modal dari anggaran dana desa (DD), itu digunakan untuk membangun green house di atas tanah kas desa.
DD juga disedot untuk pembelian bibit melon, pupuk, hingga perawatan sampai panen.
’’Kita pilih melon dibudidayakan karena melihat potensinya yang menguntungkan dan sedang lagi musim-musimnya,’’ kata Kepala Desa Terusan, Eko Edi Sutarno.
Di ketiga green house, terdapat ratusan polybag untuk media tanam masing-masing jenis melon kelas premium.
Mulai dari sweetness, dan inthanon dan fuji sawa.
’’Insyaallah, 20 hari lagi sudah ada yang panen. Yang jenis Intanon, saat ini masih proses polinasi,’’ sebut dia.
Dari panen perdana ini, Eko menyatakan hasilnya tidak hanya dibagikan ke masyarakat.
Namun juga bakal dijual ke pasaran.
’’Karena masih awal merintis, sebagian kita jual ke daerah lokal,’’ bebernya.
Pihaknya mengaku, akan terus berkomitmen mendukung petani agar terus berdaya.
Salah satunya dengan melakukan transformasi pertanian.
’’Selain tanaman toga dan telang, warga disini mulai mengembangkan melon premium dan kita harap ini juga bisa jadi ikon desa,’’ ungkapnya.
Dia menyatakan, prospek budi daya melon menggunakan green house cukup menjanjikan. Sebab, ini salah satu upaya untuk mendongkrak PADes Terusan.
’’Kita manfaatkan budi daya yang ada dengan mengoptimalkan potensi dari TKD ini. Semoga bisa terus membawa keuntungan bagi masyarakat maupun pemdes,’’ tandasnya. (oce/fen)