PotensiKembang Desa

Pertahankan Ikon Kerajinan Gerabah, Desa di Mojokerto Ini Bakal Dirikan Galeri

×

Pertahankan Ikon Kerajinan Gerabah, Desa di Mojokerto Ini Bakal Dirikan Galeri

Sebarkan artikel ini
oce kelana desa 11
JADI SENTRA: Salah satu warga Desa Mlaten tengah memproduksi kerajinan gerabah. Pemdes setempat berencana membangun gedung galeri agar bisa menarik kunjungan wisatawan.

KembangDesa.id – Warga Desa Mlaten, Kecamatan Puri hidupnya tak jauh dari tanah liat.

Sebab wilayah dengan tiga dusun ini punya banyak perajin dan menjadi sentra gerabah yang merupakan ikon unggulannya.

Kepala Desa Mlaten Dwi Siswarini mengatakan, hingga saat ini sekitar 70 lebih masyarakat Desa Mlaten merupakan perajin gerabah.

Utamanya, mereka yang berdomisili di Dusun Mlaten.

’’Kalau di Dusun Sambiroto dan Mbedog juga ada, tapi hanya dua orang. Karena dua dusun ini unggul dalam ikon pertaniannya, sebagian besar masyarakat merupakan petani,’’ katanya.

Meski telah dikenal sebagai desa perajin gerabah, namun potensi tersebut masih perlu dikembangkan. Sebab, usaha gerabah ini dirasa belum terkoordinir.

’’Kita mulai adakan sosialisasi rutin bersama semua perajin gerabah. Mungkin dalam waktu dekat juga kami bentuk asosiasi agar bisa lebih terkoordinir dan terbantu dalam pemasarannya produk mereka,’’ jelas Dwi.

Untuk memperkuat ikon desa, pihaknya juga berencana membangun gedung galeri khusus kerajinan yang dibuat oleh warga setempat.

Itu diwacanakan bakal dibangun di tanah kas desa (TKD) yang berada persis di seberang SDN Mlaten.

’’Insyaallah tahun depan mulai dilaksanakan. Selain gerabah, nanti juga bakal memamerkan udeng buatan warga. Dengan gedung galeri ini, diharapkan Desa Mlaten bisa jadi jujukan wisatawan dari luar daerah,’’ terangnya.

Tak hanya bergerak di penguatan kerajinan sebagai ikon desa, BUMDes Mlaten juga terus membangkitkan unit usaha lainnya, seperti PPOB, Pasar Wisata, Simpan Pinjam serta sektor pertanian.

’’Untuk pertanian masih perlu pembenahan agar lebih fokus. Karena kami tidak ingin lahan di Desa Mlaten habis untuk dibangun kawasan perumahan. Mungkin dengan mendorong anak muda agar bisa menjadi petani milenial dengan menyosialisasikan lebih getol lagi,’’ pungkasnya. (oce/fen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *