KEMBANGDESA, ID – Mangga merupakan salah satu buah tropis yang tergolong eksotis dan pengembangannya sering dilakukan berdasarkan coba-coba.
Padahal apabila dilakukan secara serius, mangga bisa menjadi salah satu produk pertanian yang dapat menghasilkan keuntungan secara berkelanjutan.
Desa Bangeran menjadi salah satu wilayah di Kabupaten Mojokerto yang kaya akan tanaman mangga, khususnya jenis Gadung dan Putih.
Peluang pemasaran mangga khas Bangeran itu juga terbuka lebar untuk pasar luar pulau.
’’Di tempat kita ini, banyak tanaman mangganya. Jumlahnya pun sekali panen luar biasa banyak, tidak hanya rumah warga, di area sekitar persawahan pun banyak ditanami pohon mangga,’’ kata Kepala Desa Bangeran Al Adzim.
Budi daya mangga di Desa Bangeran, lanjutnya, sudah berlangsung selama lima tahun terakhir.
Berkat hasil panen yang melimpah, rata-rata warga yang merupakan tengkulak pun menyortir hasil panen mereka untuk dipasarkan ke daerah lokal.
Saking banyaknya permintaan, dalam tiga tahun terakhir, buah mangga khas Desa Bangeran juga laku keras dikirim hingga luar pulau Jawa.
’’Sudah sering kirim mangga ke daerah Jakarta, Kalimantan dan Sulawesi. Kalau yang ke Kalimantan, biasanya permintaan paling banyak untuk jenis mangga mentega,’’ tuturnya.
Adzim memaparkan, dari tiga dusun yang ada, Dusun Garung dan Bangeran menjadi sentra penghasil buah mangga terbanyak.
Kendati demikian, hingga saat ini proses pemasaran masih ditangani oleh masyarakat sendiri.
Dia berharap, potensi budi daya mangga ini bisa dikolaborasikan dengan BUMDes untuk menjadi produk unggulan desa setempat.
’’Sudah koordinasi juga dengan Perhutani, untuk bibit jenis mangga merah dan ungu itu bakal didistribusikan di lahan Desa Bangeran untuk dibudi daya. Sehingga, dari situ kami harap buah mangga menjadi produk Desa Bangeran dan tak hanya dikirim ke luar pulau Jawa saja, namun juga bisa masuk ke supermarket,’’ ulas dia.
Tak hanya mengembangkan buah mangga, pihaknya mengaku saat ini tengah merintis pengolahan produk dari buah mangga itu sendiri.
Sehingga, diharapkan itu bisa memiliki nilai jual yang lebih bagi masyarakat.
’’Meskipun Dawarblandong terkenalnya dengan komoditas cabai, ternyata buah mangga juga bisa. Arahnya nanti memang kita mau mengangkat buah ini menjadi ikon Desa Bangeran, sehingga tidak hanya budi daya, namun juga terkenal dengan produk olahan mangganya,’’ tandas Adzim. (oce/fen)