KEMBANGDESA, ID – Pohjejer, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto bakal menjadi pilot project pembangunan kawasan pedesaan (PKP) oleh Pemkab Mojokerto.
Berkolaborasi dengan empat desa lainnya, Pemerintah Desa Pohjejer bakal fokus mengembangkan wisata desa yang dilengkapi dengan tempat pusat oleh-oleh khas produk unggulan milik para IKM-UMKM se-kecamatan.
Kepala Desa Pohjejer, Tri Palira Alviansyah, mengatakan, desanya menjadi salah satu dari lima desa di Kecamatan Gondang yang bakal menjadi pilot projek dalam pembangunan kawasan pedesaan.
Didampingi akademisi dari tiga perguruan tinggi, pemdes optimistis desanya bakal kian maju.
’’Jadi saat ini kami fokus mengembangkan wisata desa dan membuat tempat pusat oleh-oleh khas produk unggulan desa-desa yang ada di Kecamatan Gondang,’’ ungkapnya.
Sebagai tindak lanjut, pemdes sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 30 juta di tahun ini.
Anggaran ini untuk menyiapkan grand design sekaligus perencanaan dalam pengembangan wisata desa yang bakal dilanjutkan pada tahun 2024.
Pembangunan kawasan pedesaan ini berkolaborasi dengan Desa Padi, Kebuntunggul, Kemasan dan Gondang.
’’Setelah ini nanti berhasil dan jadi pilot project, baru masuk ke 13 desa sisanya. Khusus Pohjejer fokus pada pemasarannya, karena memang mempunyai tempat representatif,’’ tegasnya.
Selain berada di jantung kecamatan, Desa Pohjejer juga menjadi pusat perdagangan di wilayah Gondang seiring dengan keberadaan Pasar Pohjejer.
Sehingga dengan keberadaan pusat oleh-oleh ini, bagi mereka yang berwisata ke kawasan selatan Kabupaten Mojokerto tak sulit lagi mencari produk khas unggulan Kabupaten Mojokerto.
’’Jadi konsepnya, membuat satu pusat perdagangan di Desa Pohjejer. Semua produk unggulan buatan IKM dan UMKM di wilayah Gondang akan dipasarkan di sini,’’ tuturnya.
Sebagai komitmen bersama, tahun depan kelima desa kembali mengalokasikan anggaran Rp 50 juta untuk membeli produk-produk hasil buatan masyarakat di desanya masing-masing untuk dipasarkan di pusat oleh-oleh yang tengah dibangun bersama.
’’PKP ini bakal dikelola melalui BUMDESMA (BUMdes Bersama). Jadi langkah ini menjadi komitmen bersama pemerintah desa, itu bagian dari pemberdahayaan IKM dan UMKM di masyarakat kita,’’ paparnya.
Alviansyah menegaskan, pusat oleh-oleh ini bakal memanfaatkan tanah kas desa (TKD) dengan luas lahan 3 hektare.
Hal itu melengkapi pujasera yang sebelumnya sudah dibangun pemdes pada 2022 berikut tempat parkir.
’’Untuk saat ini sudah ada 40 stan di pujasera itu, kedepan akan dibangun ruang terbuka hijau (RTH) juga dengan dilengkapi wahana bermain anak,’’ tegasnya.
Kata Alviansyah, keberadaan wisata desa ini selain banyak menyajikan kuliner dan produk unggulan, juga cocok jadi pilihan tempat berwisata keluarga.
Dengan begitu, diharapkan wisata desa itu bisa mendongkrak perekonomian warga.
Termasuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta pendapatan asli daerah (PAD) desa. (ori/fen)