Kembang DesaPotensiWisata

Begini Kiat Desa Manduro Manggunggajah, Kecamatan Ngoro Mojokerto Berdayakan Warga

×

Begini Kiat Desa Manduro Manggunggajah, Kecamatan Ngoro Mojokerto Berdayakan Warga

Sebarkan artikel ini
fan lahan bekas tambang 3 kelana desa
DAYA TARIK: Kawasan wisata Ranu Manduro di Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, dikelola secara swadaya oleh masyarakat.

KEMBANGDESA, ID – Pemerintah Desa (Pemdes) Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, terus bekerja untuk memberdayakan perekonomian warganya.

Selain mendukung keberadaan wisata ikonik Ranu Manduro yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat, program seperti ternak sapi komunal hingga pembibitan tanaman digencarkan untuk mendukung kelompok tani serta kalangan pemuda.

Kepala Desa Manduro Manggung Gajah Eka Dwi Firmansyah mengatakan, berbagai program desa dengan orientasi kesejahteraan warga dilaksanakan dari berbagai sisi.

Di pos pembangunan fisik misalnya, proyek betonisasi dan pavingisasi jalan dijalankan dengan padat karya.

Upaya pemberdayaan masyarakat juga menyentuh sentok UMKM melalui pembangunan pujasera.

Namun, program tersebut mengalami kendalan karena kios-kios mengalami kebakaran beberapa waktu lalu.

”Akhirnya anggaran kami alihkan untuk perbaikan pertokoan itu,” terangnya.

Pada sektor pertanian, lanjut Eka, pihaknya juga menggulirkan program peternakan sapi komunal.

Para anggota kelompok tani diberdayakan dengan merawat sapi milik desa di kandang bersama. Pihak desa dan warga berbagi hak milik anak sapi.

”Misal ada satu petani merawat lima sapi dan yang empat beranak, dua anak milik warga, dua milik desa,” tuturnya.

Program ini telah berjalan selama sekitar 7 bulan dengan jumlah sapi sebanyak 20 ekor.

Tak hanya itu, kalangan muda di desa di lereng Gunung Penanggungan ini juga tak terlewatkan dari program pemberdayaan.

Mereka dipasrahi menjalankan program pembibitan dan penjualan tanaman dengan sistem bagi hasil dengan desa.

”Upaya kita seperti itu (tidak ada warga yang menganggur). Selain bekerja sama dengan perusahaan setempat kiranya berapa persen warga yang sesuai kualifikasi perusahaan, kita juga berupaya dengan anggaran desa untuk mengingkatkan perekonomian warga,” jelasnya.

Di luar berbagai program unggulan itu, yang tak kalah potensial adalah keberadaan objek wisata Ranu Manduro.

Kawasan bekas tambang serupa sabana itu kini dikelola secara swadaya oleh masyarakat dan turun meningkatkan perekonomian mereka.

”Ranu Manduro ini dijalankan secara swadaya oleh warga dan berpengaruh terhadap potensi desa kami,” tandasnya. (adi/ron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *