KembangDesa.id – Pemerintah desa (pemdes) Terusan Kecamatan Gedeg, sukses kembangkan komoditas hortikultura.
Selain tanaman bunga telang, baru-baru ini desa tersebut juga telah melakukan panen perdana melon premium.
Lebih dari buah biasa, melon premium Desa Terusan merupakan kualitas ekspor.
Itu sebagai bagian dari implementasi program ketahanan pangan desa.
Yang menarik, melon kualitas ekspor tersebut ditanam Pemdes Terusan di atas tanah kas desa (TKD).
’’Alhamdulillah sudah panen perdana, untuk jenis inthanon dan fujisawa,’’ kata Kepala Desa Terusan Eko Edi Sutarno.
Dia menyatakan, awalnya budi daya melon premium ini beawal dari program ketahanan pangan yang telah diinisiasi oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mendorong prioritas Dana Desa mencapai 20 persen sejak 2022.
Berawal dari gelontoran modal dari anggaran dana desa (DD) itu, pemdes membangun green house serta melakukan pembelian bibit melon, pupuk, hingga perawatan sampai panen.
’’Kita pilih melon dibudidayakan karena melihat potensinya yang menguntungkan dan sedang lagi musim-musimnya,’’ jelas dia.
Di ketiga green house, terdapat ratusan polybag untuk media tanam masing-masing jenis melon kelas premium.
Mulai dari sweetness, dan inthanon, serta fuji sawa.
Dari panen perdana ini, Eko menyatakan hasilnya tidak hanya dibagikan ke masyarakat. Namun juga bakal dijual ke pasaran.
’’Karena masih awal merintis, sebagian kita jual ke daerah lokal,’’ bebernya.
Dengan berkembangnya budi daya melon tersebut, pemdes juga mulai membuka wisata petik melon yang bakal digelar 2-3 Maret ini.
Pengunjung bisa memilih melon jenis inthanon dan fuji sawa yang dijual dengan harga spesial langsung dari petani.
’’Kedua melon ini sangat digemari karena rasanya yang manis, renyah juga warnanya yang terbilang cantik dan mengagumkan dibanding dengan melon biasanya,’’ pungkasnya.
Kegiatan petik melon ini dibuka mulai pukul 07.00 pagi di di Kebun KWT Raflesia, Desa Terusan, Kecamatan Gedeg. (oce/fen)