PotensiKembang DesaPemerintahan

Pemdes Jumeneng, Kecamatan Mojoanyar Sulap TKD Jadi Pasar Rakyat Tingkat Kecamatan

×

Pemdes Jumeneng, Kecamatan Mojoanyar Sulap TKD Jadi Pasar Rakyat Tingkat Kecamatan

Sebarkan artikel ini
far kelana desa jumeneng 2
PUSAT KERAMAIAN: Warga Desa Jumemeng Kecamatan Mojoanyar meluangkan waktu bermain wahana yang tersedia di tanah kas desa setempat.

KembangDesa.id – Berada di tengah-tengah Kecamatan Mojoanyar, Desa Jumeneng menjadi satu-satunya desa yang berpotensi menjadi pusat keramaian.

Termasuk di bidang perdagangan dan hiburan yang mulai diupayakan menjadikan tanah kas desa sebagai pasar rakyat untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat se-Kecamatan Mojoanyar.

Bahkan, Pemdes Jumeneng kini telah menyediakan dan mengatur ratusan pedagang kaki lima (PKL) agar bisa berjualan dengan tertib di TKD yang akan dijadikan embrio pasar rakyat tersebut.

Dengan pagi hari khusus untuk pedagang sayuran dan sembako, sementara di sore hari khusus untuk pusat perdagangan untuk PKL makanan ringan dan hiburan masyarakat.

Aktivitas jual beli ini diakui pemdes setempat terjadi secara alami sejak lima tahun silam. Di mana, para PKL memanfaatkan TKD untuk bisa menjajakan dagangan kepada masyarakat.

Dengan begitu, warga tidak perlu jauh-jauh berbelanja hingga ke pasar Bangsal atau Kota Mojokerto untuk bisa mendapatkan bahan pokok untuk kebutuhan pangan sehari-hari.

’’Satu-satunya potensi yang kami miliki adalah ramainya TKD sebagai pusat jual beli dan hiburan. Kami sudah usulkan ke Pemkab melalui Musrenbang agar TKD yang tersedia ini bisa dibangun untuk pasar rakyat. Karena di Kecamatan Mojoanyar sendiri selama ini tidak tersedia pasar rakyat,’’ ungkap Kades Jumeneng, Suharianto.

Sesuai usulan, pasar rakyat nantinya bisa menempati TKD seluas 2,5 hektare di sisi kanan dan kiri jalan di Dusun Mejero tersebut.

Dengan 1,7 hektare di timur sebagai bangunan ruko dan los pasar, sementara 0,7 hektare di sisi barat, dijadikan untuk parkir kendaraan.

Dari luasan itu, setidaknya dibutuhkan anggaran Rp 10 miliar guna menyulap lahan menjadi pasar.

Setidaknya 150 hingga 200 pedagang nantinya bisa tertampung di dalam pasar rakyat saat pagi hingga siang hari.

Sementara di malam hari, kawasan pasar bisa disulap menjadi kawasan permainan anak dan kuliner atau pusat hiburan untuk keluarga.

’’Rancangannya sudah kami sampaikan ke Pemkab langsung melalui Bupati. Semoga bisa direalisasikan,’’ pungkasnya. (far/fen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *