Kembang DesaPotensi

Begini Cara Desa Kemlagi Mojokerto Perkuat Ekonomi Warga lewat Madu

×

Begini Cara Desa Kemlagi Mojokerto Perkuat Ekonomi Warga lewat Madu

Sebarkan artikel ini
WhatsApp Image 2024 05 17 at 17.18.53
DIKEMBANGKAN: Pemdes Desa/Kecamatan Kemlagi komitmen mengembangkan kampung madu untuk perkuat perekonomian warga.

KEMBANGDESA, ID – Pemerintah Desa Kemlagi, Kecamatan Kemlagi berkomitmen mengembangkan kampung madu untuk memperkuat ekonomi masyarakat.

Itu sesuai dengan Program Desa Berdaya yang diperoleh dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Kepala Desa Kemlagi Abdul Wahab, menegaskan, sebagai desa mandiri pihaknya berkomitmen memperkuat perekonomian desa dengan pengembangan desa tematik melalui ekonomi kreatif, inovatif dan produktif berbasis BUMDes.

Salah satunya dengan mengembangkan kampung madu.

’’Jadi, pengembangan kampung madu ini menjadi salah satu program prioritas Desa Kemlagi. Selain itu, ada prioritas dalam peningktan PAD pasar, serta menuntaskan angka stunting,’’ ungkapnya.

Pengembangan kampung madu ini bagian dari komitmen pemdes dalam mengoptimalkan potensi desa dan sumberdaya desa dalam mewujudkan Desa Berdaya selaras dengan program Pemprov Jatim.

Menurutnya, Desa Berdaya ini berfokus pada empat kegiatan.

Di antaranya, menumbuhkan inovasi produk yang mampu menggerakkan perekonomian desa; memunculkan produk ikon desa yang khas melalui economic branding berbasis inovasi; mengoptimalkan penggunaan dana desa untuk menguatkan ikon desa yang berdampak pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa.

Dan juga, menciptakan praktik keteladanan sehingga menjadi sumber inspirasi.

’’Untuk memperkuat produksi madu, kami sudah menambah koloni untuk memperbanyak produksi madu menjadi 43 koloni. Penambahan ini untuk meningkatkan kesejahteran masyarakat hutan,’’ paparnya.

Benar saja, di tengah musim paceklik pertanian, kini masyarakat masih bisa mendapat penghasilan dari beternak lebah meski cuaca panas yang terjadi belakangan juga berpengaruh pada penurunan produksi madu.

’’Ke depan, karena BUMDes kita sudah berbadan hukum, nanti hasil panen madu dari warga ini kita beli dan kita pasarkan sebagai bentuk support pemdes,’’ tuturnya.

Ada dua jenis lebah yang dibudidaya, yakni lebah Apis mellifera dari Australia dan Apis cerana lebah lokal.

Keberadaan kampung madu juga menjadi daya tarik bagi wisatawan.

Sekaligus menjadi wisata edukasi bagi para pelajar.

Selain bisa petik madu langsung, wisatawan juga bisa belajar mengetahui budi daya dan proses panen secara langsung.

Madu yang dihasilkan memiliki brand produk Dynastie Madu.

Madu yang sudah dipanen akan dijual dengan berbagai macam kemasan.

’’Di kampung Madu Kemlagi ini ada tiga jenis madu. Mulai Madu Multiflora, madu dari lebah yang diberi konsumsi makanan glukosa, madu Akasia dari lebah yang menghisap sari bunga Akasia, dan liar, madu dari lebah yang dilepas liar,’’ paparnya.

Sedangkan sesuai evaluasi, Pemdes Kemagi juga berhasil menjadikan desa bebas stunting dari sebelumnya ada dua anak berisiko stunting.

Sebaliknya untuk meninggkatkan PAD sektor pasar, pihaknya tahun ini tengah menambah kios di bagian belakang.

’’Diharapkan dengan penambahan kios ini bisa mendongkrak PAD desa,’’ jelasnya. (ori/fen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *