KEMBANGDESA, ID – Wisata desa tak harus mengangkat aspek dari kekayaan alam atau kondisi geografis yang ada.
Seperti di Desa Mojogeneng, salah satunya.
Lewat keberadaan santri yang banyak, desa yang terletak di Kecamatan Jatirejo ini mengangkat potensi tersebut untuk mengangkat ikon wilayahnya.
Desa yang terletak di selatan Kabupaten Mojokerto ini memiliki tiga pondok pesantren (ponpes) yang berdiri saling berdekatan.
Tiga ponpes tersebut mewajibkan para santrinya untuk menghafal Alquran, bahkan sebagian warganya juga merupakan hafiz dan hafizah.
’’Para santri sudah membaur dengan warga sekitar, sehingga banyak juga warga yang merupakan hafidz dan hafidzah. Ada sekitar 100 lebih,’’ kata Kepala Desa Mojogeneng Tatag Sugianto.
Keberadaan pesantren di desa dengan dua dusun ini, lanjut Tatag, terdiri dari 17 asrama.
Setiap asramanya dipimpin oleh pengasuh yang berbeda.
Untuk total santrinya, Tatag menyebut kurang lebih ada 5.000 orang.
Mereka berasal dari berbagai penjuru Indonesia.
’’Awal mulai ada pesantren tahun 1940 dulu, yang didirikan oleh KH Moh Yahdi Mathlab. Beliau juga merupakan santri dari mbah KH Hasyim Asy’ari,’’ paparnya.
Keberhasilan dan keberkahan KH Moh Yahdi Mathlab mendirikan Ponpes Bidayatul Hidayah di Desa Mojogeneng tersebut menjadikan ponpes tersebut besar hingga saat ini.
Karena banyak santri yang berasal dari luar kota, pihaknya mulai merancang untuk pengembangan destinasi wisata kampung santri.
’’Rencananya, mau membuka sentra oleh-oleh khas santri. Karena kan pengunjungnya yang menilik santri tidak hanya dari Mojokerto saja, banyak yang dari luar daerah juga,’’ bebernya.
Sentra tersebut, sambungnya, akan dibangun di tanah kas desa (TKD) yang berada persis di sebelah balai Desa Mojogeneng.
Sedianya, itu akan dikembangkan sebagai pusat oleh-oleh atau pasar yang menjual produk khas Desa Mojogeneng.
Adapun, keberadaan sentra tersebut nantinya juga diisi oleh masyarakat sekitar.
’’Insyaallah, kalau bisa jalan mungkin mulai tahun depan pembangunannya. Ini sudah merancang proyeksi bangunannya seperti apa. Harapan kami, dengan adanya sentra ini bisa mendongkrak perekonomian masyarakat dan membangun ikon Desa Mojogeneng yang memang merupakan kampung santri,’’ tandasnya. (oce/fen)