KembangDesa.id – Memasuki Ramadan, Pemerintah Desa Ngrame, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto memastikan warga dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang dan nyaman.
Selain genangan air akibat banjir sejak 6 Maret lalu telah surut, anak-anak yang terdampak juga mendapat pelayanan trauma healing sebelum kembali ke rumah masing-masing dari tempat pengungsian.
Kepala Desa (Kades) Ngrame Yuli Astutik, layanan trauma healing diberikan untuk memulihkan kondisi mental warga terdampak.
Terutama untuk mengembalikan keceriaan anak-anak yang hampir sepekan menghadapi banjir.
’’Anak-anak kecil dihibur dan diberikan bingkisan bersama Ibu Bupati (Ikfina Fahmawati),’’ terangnya.
Menurutnya, pelaksanaan trauma healing merupakan hasil kolaborasi antara Pemkab Mojokerto dan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) Dinsos Provinsi Jatim.
Bertempat di Balai Desa Ngrame yang juga menjadi lokasi pengungsian, anak-anak yang diajak untuk bermain, bernyanyi, dan kegiatan hiburan lainnya untuk memupuk semangat sebelum mereka kembali pulang.
’’Makanya ada badut dan hiburannya juga,’’ tandasnya.
Dia menyatakan, kondisi banjir di Desa Ngrame telah surut kemarin.
Tidak ada lagi genangan air yang sebelumnya merendam rumah warga.
Karena itu, seluruh masyarakat juga telah meninggalkan tempat pengungsian.
’’Sudah kembali ke rumah masing-masing semuanya,’’ tandasnya.
Bertepatan dengan memasuki bulan Ramadan, Yuli Astutik berharap masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa lebih nyaman bersama keluarga masing-masing di rumah.
Karena itu, Pemdes Ngrame juga menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Mojokerto dan seluruh unsur yang terlibat dalam penanganan banjir sehingga bencana bisa ditanggulangi dengan baik.
’’Alhamdulillah hari ini (Senin, 11/3) sudah bersih semua,’’ pungkasnya. (ram/ron)