KEMBANGDESA, ID – Pendampingan dan peningkatan kualitas hasil produksi pangan olahan hasil tani lokal menjadi prioritas pemerintah Desa Brayublandong, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto.
Dengan berkolaborasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), berbagai pelatihan pun digeber agar produk unggulan desa ini bisa naik kelas dan bersaing di pasaran.
Ketua LPM Brayublandong, Kunarto mengatakan, pembinaan terhadap pelaku IKM di wilayah Brayublandong memang menjadi perhatian serius pemdes dan LPM.
Hal itu sejalan dengan program pemerintah dalam mendongkrak perekonomian warga.
’’Melalui pembinaan IKM ini kita ingin pemberdayaan di desa kami lebih terarah,’’ ungkapnya.
Dengan seabrek pelatihan yang dilakukan, LPM dan pemdes ini mau menambah wawasan para pelaku usaha kecil rumahan ini yang diwadahi IKM Maju Bersama Petani.
Sehingga bisa bersaing di pasar yang lebih luas dan bisa bergerak maju serta berkembang sesuai harapan.
Apalagi, dari data yang ada, IKM di Desa Brayublandong ini cukup banyak capai 35 orang.
Sebagian besar produk unggulan berbahan pangan olahan hasil tani lokal.
Mulai dari getuk, nastar hingga kripik pisang.
’’Makanya perlu support dengan harapan para pelaku IKM yang didominasi ibu-ibu ini bisa menjadi lebih mandiri dan mempunyai penghasilan sendiri,’’ tegasnya.
Menurutnya, pelatihan yang dilakukan selama ini juga berkolaborasi dengan Disperindag Kabupaten Mojokerto dan Provinsi Jawa Timur.
Terbaru, pelatihan peningkatan kapasitas SDM bidang teknologi informasi yang dilakukan UPT Pelatihan Koperasi UKM Provinsi Jatim di pendapa kantor desa dengan diikuti 40 pelaku IKM.
Selain teori, mereka juga mempraktikkan pembuatan kue kering.
’’Selain pembuatan, kita juga beri pelatihan pengemasan agar tampilannya menarik, termasuk, pemasarannya. Sehingga produk olahan hasil tani lokal ini nanti bisa di pasarkan secara digital dan bersaing di pasaran,’’ paparnya. (ori/fen)