KEMBANGDESA, ID – Pemberdayaan dan penguatan ekonomi masyarakat terus dikembangkan Pemerintah Desa (Pemdes) Bicak, Kecamatan Trowulan pada 2023.
Salah satunya dengan membentuk kelompok usaha produksi kain dan tas ecoprint yang sudah berjalan sejak tahun 2023 lalu.
Tak sekadar dilatih memproduksi, 10 perempuan juga di drill metode marketing hingga mampu menembus pasar internasional.
Kepala Desa Bicak, Yunita Dwi Ratnasari mengatakan, dipilihnya produk usaha pembuatan kain dan tas ecoprint setelah melihat potensi penjualannya.
Di mana, corak dari zat pewarna alami daun-daunan dan bunga-bunga cukup banyak digandrungi para pegiat fashion.
Khususnya di dunia internasional yang banyak melirik kain ecoprint Indonesia untuk dijadikan produk fashion ramah lingkungan.
Nah, di Desa Bicak sendiri, banyak sekali tanaman alami yang bisa dimanfaatkan untuk mencetak corak kain, seperti daun jati atau daun kenikir yang sangat unik dan estetis.
’’Kami mengandalkan kearifan lokal Bicak sendiri yang banyak ditanami pohon jati dan kenikir namun belum banyak dimanfaatkan secara maksimal,’’ tandasnya.
Namun Yunita mengakui, dari tiga bulan masa pelatihan, ibu-ibu PKK ini masih terkonsentrasi pada kuantitas produksi kain.
Di mana, dalam sepekan, mereka mampu menghasilkan 30 lembar kain yang siap jual.
Sedangkan untuk produksi tas, akan dikembangkan mulai Januari nanti.
Meski demikian, kain-kain tersebut kini sudah laku terjual mulai dari harga Rp 250 ribu hingga Rp 350 ribu perbuah.
Untuk pemasarannya, kelompok usaha ini menyasar dua segmen, yakni pasar domestik dan internasional.
Khusus untuk pasar luar negeri, mereka sudah memiliki jaringan market place yang mampu menembus Benua Asia dan Eropa.
Dengan sasaran tersebut, maka nilai jual kain juga semakin tinggi, yakni bisa tiga sampai 4 kali lipat dari harga normal atau mencapai Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta perbuah.
’’Kami sudah memiliki akun marketplace khusus yang terkoneksi dengan jaringan pasar internasional. Untuk pasar domestik, kami mengandalkan pameran,’’ pungkasnya. (far/fen)