Kembang DesaPemerintahanPotensi

Desa di Mojokerto Ini Berhasil Kembangkan Batik Wringin Lawang dan Kerajinan Terakota

×

Desa di Mojokerto Ini Berhasil Kembangkan Batik Wringin Lawang dan Kerajinan Terakota

Sebarkan artikel ini
kelana desa 3
IKON DESA: Perajin batik Wringin Lawang di Dusun Wringin Lawang, Desa Jatipasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, menunjukkan produknya.

KembangDesa.id Pemerintah Desa (Pemdes) Jatipasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, terus mendukung kegiatan ekonomi kreatif warga dengan mengeksplorasi kekayaan peninggalan bersejarah.

Upaya yang dilakukan antara lain dengan mendorong dan memfasilitasi pengembangan kerajinan batik Wringin Lawang dan terakota.

Sebagai bagian bekas pusat Ibu Kota Majapahit, Desa Jatipasar memiliki banyak peninggalan bersejarah.

Di antaranya yang paling terkenal adalah Candi Wringin Lawang.

Cagar budaya sekaligus wisata sejarah berupa gapura kuno yang terletak di Dusun Wringin Lawang itu diyakini sebagai salah satu pintu masuk istana kerajaan.

Selain turut melestarikan situs purbakala, warga juga mengembangkan sektor ekonomi kreatif melalui ikon wisata sejarah tersebut.

Sejak beberapa tahun terakhir, batik bermorif Candi Wringin Lawang telah diproduksi.

’’Kreasi batik Wringin Lawang ini terus digenjot sekaligus untuk memasarkan wisata candinya,’’ ujar Sekretaris Desa Jatipasar Pergola Andrawina.

Adalah pasangan suami istri Yuli Arni dan Sumono yang menggeluti batik Wringin Lawang sejak empat tahun silam.

Batik tulis dan batik cap yang mereka buat mengeksplorasi kemegahan candi dan Majapahit secara keseluruhan.

Selain dalam bentuk kain, batik ini dituangkan dalam bentuk sajadah, mukena, sarung, dan pakaian.

Pergola mengatakan, jumlah perajin saat ini masih terbatas karena membutuhkan keterampilan khusus.

Namun demikian pihaknya terus berupaya untuk mendorong pengembangan batik tulis.

Salah satunya membantu pemasaran melalui kegiatan-kegiatan festival sejarah dan pengenalan ke pihak-pihak dari luar daerah.

’’Setiap ada event juga kami undang termasuk melalui program pengabdian masyarakat oleh mahasiswa untuk memajukan batik itu,’’ jelasnya.

Di samping batik, kerajinan terakota dari Dusun Wringin Lawang juga tak kalah dikenal.

Tak sedikit warga yang memproduksi aksesori berbahan tanah liat dari zaman Majapahit tersebut.

Benda hias yang biasanya menjadi pelengkap hunian ini telah dipasarkan ke berbagai daerah hingga luar negeri.

’’Kalau terakota ini sudah lebih dulu dari batik dan pengembangan pasarnya terus dilakukan,’’ tandasnya. (adi/fen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *